Memulihkan Kehidupan Rohani

Nabi Nehemia yang mendengar berita bahwa “Orang-orang .. yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan...

June 14, 2020

Firman: Nehemia 2:11-20

Nabi Nehemia yang mendengar berita bahwa “Orang-orang .. yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar” (1:3). Ada masalah di Yerusalem, ibu kota Israel, pusat spiritual dan indentitas bangsa, kota Suci! Dan inilah yang memotivasi Nehemia  “datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel” (ay 10). Bersamaan dengan masa kini, Covid-19 yang telah merusak dunia diantaranya: sosial, financial dan emosi manusia bahkan mempengaruhi kerohanian kita. Apa yang dilakukan Nehemia dalam menanggulanginya?

1. Lakukan pemeriksaan diri.

“Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api” (ay 13). Meneliti kerusakan!. Nehemia tidak melakukan sendiri tetapi, “bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku” (ay 12). “Berdua lebih baik dari pada seorang diri” (Pengk 4:9). Dibutuhkan orang lain!. Memperhatikan penderitaan di dunia ini, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dan yang umum terjadi yaitu ketidak-taatan dan dosa! Runtuhnya tembok Yerusalem disebabkan karena dosa, “Zedekia ..  melakukan apa yang jahat di mata Tuhan” (2 Raj 24:18-19 & 25: 8-10). Jika kita taat, hidup sesuai Firman Tuhan, janjiNya: “perjalananmu akan berhasil .. akan beruntung” (Yos 1:8).

2. Bertekad membangun kembali.

“Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela” (ay 17). Alasan utama dikatakan “supaya tidak lagi di cela” (KB: tidak dihina lagi). Penulis Amsal berkata “Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh” (Ams 18:3). Jangan lakukan “kefasikan” (KH: dosa)! Tetapi perbaiki hidup ini sebagai orang percaya “mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui .. menurut gambar Khaliknya” (Kol 3:10) dengan target “hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh 2:6). Maka kita tidak lagi dicela atau dihina! Dari sebab itu Israel bertekad: “Kami siap untuk membangun! Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu” (ay 18). Usaha semaksimalnya!

3. Siapkan diri menghadapi tantangan.

“Ketika Sanbalat .. Tobia .. Gesyem .. mendengar .. mengolok-olok dan menghina kami” (ay 19). (KH: mengejek). Ketiga orang ini menghalangi Nehemia untuk berbuat baik, yang mau meningkatkan kesejahteraan bangsa. (Mungkin unsur politik) Mereka juga menuduh “Apa kamu mau berontak terhadap raja?” (ay 20). Apa yang menjadi respon Nabi Nehemia? Walaupun diolok, dihina (diejek) dan dituduh, ia tetap diam, tetap bersemangat dan menyatakan “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami hamba-hambaNya telah siap untuk membangun” (ay 20). Pernyataan hamba menyatakan bahwa ia hanya alat yang dipakai oleh Tuhan dengan kuasaNya, “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5).

Kotbah terbaru

Next Messages