You can give through online banking.
Agape Indonesian Christian Fellowship
BSB: 06 2300
Account no: 1046 5454
Firman: Ulangan 8: 1-10
Pernyataan Musa kepada Israel, “Segenap perintah .. haruslah kamu lakukan dengan setia supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan ..” (ay 1). Dinyatakan “negeri yang baik .. suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun .. maka engkau akan memuji Allah” (ay 7-10). Sudahkah kita mencapai tahap seperti ini? Perlu diingat, “Janji Tuhan adalah janji yang murni .. Engkau, Tuhan, yang akan menepatinya” (Maz 12: 7-8). Apa yang menjadi penyebab kegagalan mencapai janji berkat tsb?
1. Miliki kerendahan hati
“atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama 40 tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu” (ay 2). Itulah didikan pertama yang Tuhan berikan! Bahkan dinyatakan “membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna” (ay 3) agar menyadari bahwa manusia hidup butuh Tuhan, “manusia hidup bukan dari roti saja tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan” (ay 3). Rendah hati adalah mutlak! Tuhan menyatakan “Ia membimbing .. dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati” (Maz 25:9) – dibutuhkan untuk berhasil. Bagaimanakah agar kita dapat memiliki kerendahan hati? “Belajarlah padaKu ..” (Mat 11:29), dan “mengosongkan diriNya .. mengambil rupa seorang hamba” (Fil 2:7)
2. Taati dan lakukan kehendakNya
“dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu yakni apakah engkau berpegang pada perintahNya atau tidak” (ay 2). Ketaatan merupakan masalah kedua setelah kerendahan hati! Nabi Yesaya menyatakan “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri” (Yes 53:6). Rasul Paulus menggambarkan “menuntun orang yang suka melawan” (2 Tim 2:25). Bagaimana untuk dapat taat? Dinyatakan “Tuhan, Allahmu, mengajari engkau .. hidup menurut jalan yang ditunjukkanNta dan dengan takut akan Dia” (ay 5-6). Contoh sewaktu Tuhan menyembuhkan orang lumpuh, “Bangunlah, angkat tilammu dan berjalanlah” (Yoh 5:8) – “Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu ..” (Yoh 5:9).
3. Tekun untuk menjadi setia
“haruslah kamu melakukan dengan setia supaya kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan” (ay 1). Melakukan dengan setia berarti tidak berhenti, tidak berputus asa (tekun) dan akibatnya adalah “memasuki serta menduduki”. Amat disayangkan jika kita masuk tetapi gagal menduduki karena tidak tekun/setia. Tuhan menyatakan, “tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (Ams 20:6). Rasul Paulus menyatakan urutannya sbb: “Ia telah a) merendahkan diriNya dan b) taat c) sampai mati” (Fil 2:8). Dan ditengah proses menuju setia dibutuhkan ketekunan dan ini yang digunakan iblis untuk membuat kedagingan mau mundur dan meragukan! Yosua berkata “Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi Tuhan” (Yos 23:11).