Mengenal Hati Bapa

Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan

May 2, 2021

Firman: Lukas 15: 11-24

Perumpamaan yang diajarkan “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikan kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku” (ay 11-12). Hukum Yahudi mengharuskan orangtua mewariskan kekayaannya kepada anak-anaknya, tetapi anak harus menunggu! Apa yang menjadi penyebab permintaan tsb? Diperkirakan dia ingin bebas, lepas dari otoritas, tidak mau dipimpin lagi. Itulah manusia “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri” (Yes 53:6). Apa yang sebenarnya ada di dalam hati Bapa?

1. Bapa menghargai kehendak bebas

“Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu ..” (ay 12). Bapa pasti sedih tetapi ia melepaskan haknya dan memenuhi tuntutan si bungsu atas kehendak bebasnya! Pemazmur menyatakan “Tetapi umatKu tidak mendengarkan suaraKu .. tidak suka kepadaKu .. Aku membiarkan dia .. biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri” (Maz 81: 12-13). Apa yang terjadi dengan si bungsu? “Di sanalah ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya .. dan iapun mulai melarat” (ay 13-14). Sedangkan pemazmur berkata  “Sekiranya umatKu mendengarkan Aku! .. menurut jalan yang Kutunjukkan! ..umatku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya” (Maz 81: 14&17).

2. Bapa menunggu pertobatan

“Aku akan bangkit dan pergi kepada Bapaku .. Bapa aku telah berdosa .. aku tidak layak .. jadikanlah aku sebagai seorang upahan bapa” (ay 18-19). Ini adalah pertobatan yang diartikan berbalik kepada Tuhan atau sadar akan dosa dan berminat memperbaiki tingkah laku. Bagaimana pertobatan dapat terjadi? Ternyata “Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup” (Kis 11:18). Dari sebab itu pertobatan sejati (bukan penyesalan) adalah karya Tuhan (Roh Kudus) yang membuat seseorang berkemauan! Diawali dengan “harus dilahirkan kembali” (Yoh 3:8); “berubah oleh pembaharuan budimu” (Rom 12:2) dan “harus menanggalkan manusia lama .. mengenakan manusia baru” (Efe 4: 22&24). Dan bukti pertobatan dinyatakan “Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai pertobatan” (Luk 3:8).

3. Bapa mengampuni dan memulihkan

“Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan .. berlari .. merangkul .. menciumi dia” (ay 20). Ini adalah tindakan kasih seorang Bapa! Dan tanpa mendengarkan permintaan ampun, ia telah mengampuninya dan berkata kepada hamba2nya, “Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu .. kenakanlah cincin .. dan sepatu pada kakinya .. marilah kita makan dan bersukacita” (ay 22-23). Bapa memulihkan kedudukan anak bukan sebagai “orang upahan” tetapi sebagai anak! Dan inilah yang dinyatakan oleh Rasul Paulus bahwa “kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah .. ahli waris .. berhak menerima janj-janji Allah .. dipermuliakan bersama-sama ..” (Rom 8:15&17).

Kotbah terbaru

Next Messages