Panggilan Mulia Seorang Ibu

Perempuan-perempuan yang tua .. mendidik perempuan-perempuan muda .. agar Firman Allah jangan dihujat orang

May 9, 2021

Firman Tuhan: Titus 2: 3-5

Rasul Paulus menulis surat kepada Titus agar disampaikan kepada “perempuan-perempuan yang tua .. mendidik perempuan-perempuan muda .. agar Firman Allah jangan dihujat orang” ( 1 Pet 2: 3-5). Perlu diketahui bahwa “wanita” diciptakan sebagai penolong, “Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia” (Kej 2:18) dan ia berasal dari tulang, “dari rusuk .. dibangunNyalah seorang perempuan” (Kej 2: 22). Dari sebab itu kekuatan, kemampuan dan kepandaian seorang wanita perlu disadari dan dihargai. Apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi seorang wanita agar nama Tuhan dipermuliakan?

1. Mencintai suaminya

“mendidik ... mengasihi suaminya” (ay 4). Mengasihi, “kenakanlah kasih (Agape) sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (Kol 3:14). Kehendak Tuhan dalam keluarga ditentukan sbb: “suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat” (Ef 5:23) dari sebab itu “mereka tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya” (1 Pet 3:5-6). Rasul Petrus berkata “hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan” (1 Pet 3:7). Hiduplah bersatu dalam kerukunan, dinyatakan oleh pemazmur, “kesanalah Tuhan memerintahkan berkat” (Maz 133:3)

2. Mencintai anak-anaknya

“mendidik ..  mengasihi .. anak-anaknya” (ay 4). Banyak orang berkata mengasihi anak-anak itu sudah pasti “natural” karena ada ikatan khusus! Tetapi ingat Nabi Yesaya berkata “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?” (Yes 49:15). Dapat terjadi! Dari sebab itu perlu disadari bahwa “Anak-anak adalah pemberian Allah sesungguhnya mereka itu anugerah” (Maz 127:3/KB). Penulis Amsal menggambarkan tugas ibu di antaranya “bangun kalau masih malam lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya .. membuka mulut dengan hikmat. Pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya .. kemalasan tidak dimakannya .. “ (Ams 31: 15&26-27) (baca juga 1 Tes 1: 7-9)

3. Mampu mengatur rumah dan bekerja

“hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya” (ay 5). Jabatan wanita adalah ibu rumah tangga! Penulis Amsal berkata “Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata” (Ams 31:10). Sulit tetapi teladani! Mengatur rumah dengan “senang bekerja dengan tangannya .. mendatangkan makanan .. mem-bagi2-kan tugas kepada pelayan2 perempuan .. seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap” dan di samping itu bekerja menambah keuangan keluarga “ia membeli sebuah ladang .. pendapatannya menguntungkan .. membuat pakaian dari lenan dan menjualnya” (Ams 31: 13-24). Dan target kehidupannya “Anak-anaknya bangun dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia” (Ams 31:28).

Kotbah terbaru

Next Messages