Siapkan Diri untuk Tugas Mulia

Tuhan yang menentukannya tetapi tergantung tanah liat yang ada ditanganNya

February 14, 2021

Firman: 2 Timotius 2:20-26

Surat Rasul Paulus kepada Timotius, anak didiknya, “Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia” (ay 20). Apakah yang menjadi keinginan kita?  (Terserah Tuhan!). Rasul Paulus berkata “Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya” (Rom9:21) – benar Tuhan yang menentukannya tetapi tergantung tanah liat yang ada ditanganNya. Pertimbangkan agar kita “dipandang layak .. dan disediakan untuk setiap pekerjaan mulia” (ay 21) yaitu:

 1. Hidup kudus dihadapanNya

“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, iadi kuduskan” (ay 21). Menyucikan diri (Engl: cleanses himself) – pernyataan Tuhan Yesus “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh 15:3). Firman Tuhan adalah hal yang mutlak, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, FirmanMu adalah kebenaran” (Yoh 17:17). Disamping itu juga dibutuhkan kuasa Roh Kudus yang “akan mengajar .. akan mengingatkan ..” (Yoh14:26), sehingga kita benar-benar mengerti akan kehendakNya dan mengetahui mana yang benar dan yang tidak benar. Dinyatakan “jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai ..” (ay 22).

2. Binalah kerukunan dengan sesama

“Hindarilah soal soal yang dicari-cari,yang bodoh dan tidak layak .. ini menimbulkan pertengkaran” (ay 23). Adakan percakapan yang berguna untuk membangun! Rasul Paulus berkata “jangan mereka bersilat kata .. hindarilah omongan kosong dan yang tak suci” (ay 14&16). Dalam perikop ini dinyatakan terhadap pengajar-pengajar yang menyesatkan, “merusak iman sebagian orang” (ay 18). Di masa kini hindarkan gossip di antara sesama dan mengungkit masa lalu dalam keluarga. Kita harus hidup dalam kebenaran dengan pengharapan pada Tuhan, “harus ramah .. sabar .. lemah lembut” (ay24-25). Tuhan Yesus berkata “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5: 9) (“ahli waris” (Rom 8:17))

 

3. Setialah dalam pelayanan

“Ia harus cakap mengajar .. menuntun orang (bertobat dan mengenal kebenaran) .. menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat iblis ..” (ay 25-26). Mengajar adalah salah satu talenta/karunia, pemberian Tuhan. Menggunakan karunia untuk menuntun orang ke dalam pertobatan dan mengenal kebenaran itu merupakan proses yang membutuhkan ketekunan. Teringat perumpaman tentang talenta, “engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar” (Mat 25:21) Perhatikan kisah Rasul Paulus,Tuhan berkata “orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu”(Kis 9:15). Respon Rasul Paulus, “Aku bersyukur kepada Dia .. karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku” (1 Tim 1:12). Setia dan ditugaskan.

Kotbah terbaru

Next Messages